Wednesday, January 18, 2012

Mendapatkan Modal Usaha



1. Mencoba Tempat
Ada beberapa hal seperti tempat usaha, yang bisa kita  nego gratis untuk jangka waktu tertentu, misal untuk 6 bulan trial/masa percobaan! Dengan demikian kita sudah menghemat biaya sewa pada awal membuka usaha. Langkahnya bisa dimulai dari:




I.  Mencari tempat strategis yang layak untuk usaha.

II.  Buat proposal singkat yang berisi “10 Alasan” kenapa kita layak mendapat tempat tersebut dengan gratis! Inti dari 10 alasan tersebut adalah bahwa kita “semut” datang dan atau menaikkan nilai propertinya. Jika kita berhasil menyusunnya maka kita punya power untuk mendapat sewa gratis beberapa saat.

--------------------------------------------------------

2. Bayar Mundur

A. Bayar Mundur ke kontraktor. Cara ini bisa menunda cashflow kita untuk biaya renovasi. Jika kontraktor keberatan, coba tawarkan tambahkan bunga. Minta minimal 3 bulan tenggang waktu pembayaran atau boleh juga dicicil.

B. Beli barang dengan pembayaran mundur. Tips ini bisa diterapkan untuk barang-barang yang sangat mudah dijual dengan pembayaran tunai. Uang hasil penjualan tersebut dengan cepat bisa diputarkan kembali. Kuncinya, utamakan cashflow lancar walaupun marginnya kecil. Bahkan jual rugi(sedikit) pun masih oke, asal dapat uang cash dan bisa bayar mundur ke supplier.

--------------------------------------------------------

3. Bagi Hasil
Bagi hasil/sharing profit (bukan saham) patokannya harus diatas rata-rata bunga bank atau investasi lain seperti emas. Besar kecilnya tergantung dari kestabilan usaha.
Perhitungan yang banyak dipakai untuk melihat potensi investasi sebuah usaha adalah ROI (Return of Invesment) dan PBP (Payback Period).



Sering orang salah kaprah dengan BEP, sebagai tingkat pengembalian modal. Yang benar adalah Payback Period (dalam bulan). Rumusnya berbalik dengan ROI.
Sistem bagi hasil bisa perbulan atau perproyek, dengan kurun waktu atau masa kontrak tertentu. Di akhir masa kontrak, modal bisa dikembalikan. Yang harus diperhatikan dalam sistem ini adalah transparansi ketika membuat perhitungan laba rugi yang biasanya cukup rumit. Kerumitan tersebut bisa juga disiasati dengan prosentasi pembagian yang dihitung langsung dari omset.

--------------------------------------------------------

4. Hutang Bunga Tetap
Cara ini lebih mudah perhitungannya, karena sistemnya sudah jelas dan pasti, tanpa perlu melaporkan laba rugi tiap bulannya. Kekurangan dari sistem ini, kita harus siap menanggung resiko jika ternyata bisnisnya tidak menguntungkan. Dan yang perlu diwaspadai adalah ketika kita meminjam uang di tengkulak, selain bunganya mencekik, jika macet, dendanya bisa menyesakkan dada.

--------------------------------------------------------

5. Jual Saham Temporari
Menjual saham kepada investor dengan opsi dapat dibeli kembali dalam jangka waktu yang disepakati. Saham boleh dibeli kembali dengan nilai saham saat itu. Besarnya pembagian deviden sesuai dengan kesepakatan. Kelebihan dari sistem ini, kita sebagai pendiri bisa mendapatkan saham kita kembali setelah waktu yang disepakati. Biasanya, untuk jumlah investasi yang besar, investor akan menaruh orang keuangan kepercayaannya pada perusahaan kita atau meng-audit perusahaan Agan-agan secara berkala.

--------------------------------------------------------

6. Jual Saham Permanen
Ketika kita mengambil opsi ini, Kita harus benar-benar mempertimbangkan 'siapa' pembelinya, karena pembeli tersebut punya hak suara untuk mengatur bisnis kita.
Kalaupun harus menjual saham, batasi kepemilikan maksimal 30% untuk setiap orang. Hal tersebut dikamsudkan untuk menghindari suara mayoritas. Dan yang terpenting, otorisasi harus jelas!

--------------------------------------------------------

7. Jual Saham Cabang
Jual saham dari cabang yang menguntungkan, bisa 100% (take over) atau sebagian saja. Pewaralaba ternama menggunakan opsi ini untuk menjaga nama baik perusahaannya dan menghindarkan kerugian dari pihak pengambil waralaba. Jika investor/pengambil waralaba langsung mendapatkan untung saat membeli cabang tersebut, efeknya mereka akan repeat order dan bahkan menyebarkan pengalaman tersebut ke calon investor lainnya. Keuntungan pihak pewaralaba adalah mendapatkan selisih dari nilai investasi awal dengan harga jual saat ini, yang disebut 'Good will'. Misalnya, investasi awal 200 juta, setelah 2 tahun, laba 20 juta/bulan (ROI 10%/bulan). Perusahaan kita bisa dijual dengan nilai 400 juta (ROI 5%/bulan), meski nilai asetnya tetap 200 juta. Selisih 200 juta disebut sebagai good will, bisa dipakai untuk membuka cabang kedua! Cara ini lebih elegan untuk memulai bisnis franchise.

--------------------------------------------------------

8. Tukar Guling
Misalnya sewa tempat gratis (nol rupiah) dengan barter training untuk karyawan mall atau jasa, atau barang lainnya. Bisa juga Agan membayar renovasi atau pembelian barang dengan menukar jasa kita dalam kurun waktu tertentu. Bisa juga dikonversi dengan bagi hasil atau saham.

--------------------------------------------------------

9. Pinjaman Lunak BUMN
Perusahaan BUMN memiliki kewajiban untuk menyalurkan sebagian dari
keuntungan tiap tahunnya pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
Persyaratan dan prosedur pinjaman lunak tersebut cukup mudah, bahkan banyak yang tanpa menggunakan agunan. Bunganyapun bisa setengah dari bunga bank. Selain memberikan pinjaman, biasanya perusahaan BUMN juga melakukan pembinaan-pembinaan secara cuma-cuma!

--------------------------------------------------------

10. Ventura
Selain lembaga perbankan, ada lembaga sosial dari luar negeri yang bertugas memperbaiki perekonomian negara lain, termasuk Indonesia. Mereka memberikan kredit usaha dengan persyaratan yang ringan, bunga setengah dari bunga bank, bahkan memberikan pendampingan dalam manajemen usaha. Pada dasarnya pemerintah yang memegang mandat untuk menyalurkan dana tersebut, Namun pada kenyataan pemerintah lebih memilih melimpahkannya kepada perusahaan konsultan swasta untuk memangkas birokrasi dan menghindari korupsi.

--------------------------------------------------------

11. Kartu Kredit (KK)
Sebagian orang takut memiliki KK, karena takut makin konsumtif. Tapi beda hal dengan pengusaha, KK bisa menjadi solusi permodalan yang cepat ditengah persyaratan kredit bank yang rumit.
Ada 2 macam cara penggunaan kartu kredit:

a. Sarana pembayaran mundur. Misalnya kita kulakan barang dagangan dengan menggunakan KK, maka kita tidak perlu membayar tunai saat itu. Seperti diungkap di point 2, kita juga bisa membeli barang yang mudah dijual dengan KK, kemudian dijual cepat (bahkan dengan sedikit rugi), guna mendapatkan uang tunai. Jika kita memiliki beberapa KK, pilihlah yang jatuh temponya terlama terhitung dari tanggal transaks.

b. Gesek tunai. Meski cara ini 'abu-abu' dimata perbankan, tapi merupakan solusi bagi UKM, karena praktis. Penyedia gestun biasanya pemilik toko mas, sarang walet, atau bisa dilihat di iklan baris di koran. Biasanya kita akan dikenakan biaya sebesar 2 - 2,5% dari dana yang Agan ambil. Yang terpenting adalah jangan menggunakan cara ini untuk pengeluaran konsumtif saja! Juga alokasikan untuk modal bisnis yang perputarannya cepat. Bisnis EO juga bisa bermodalkan KK; sebagai DP hotel, percetakan dan lain-lain. Asik, tapi banyak godaannya untuk konsumtif!

--------------------------------------------------------

12. Cash Back Properti
Sebagian besar orang mungkin tidak tahu, bahwa beli properti itu bisa tanpa duit, malahan dapat duit! Ya, dapat duit! Cara ini hanya direkomendasikan untuk bisnis yang sudah jalan dan perputarannya cepat, dengan catatan, propertinya bernilai produktif, baik dipakai sendiri atau disewakan.

--------------------------------------------------------

13. Bank Mertua
"Sebaik-baik bank adalah bank mertua, cicilan kapan saja, bunganya cincai-cincai."

Dengan kombinasi trik-trik diatas, sebenarnya untuk membuka usaha yang baru, hanya perlu dana maksimal 30% saja dari investor (saham), sisanya bayar mundur, nego gratis, KK, dan lainnya.

0 comments:

Post a Comment